Polisi Temukan Fakta Baru Terkait Tewasnya Karyawan Tambang

KOLAKA UTARA, KOMPAS.com - Polisi menemukan fakta baru dalam kasus tewasnya satuan pengamanan (Satpam) PT Luvia di lokasi tambang nikel Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Ambo Angka (47), ditemukan tak bernyawa pada Selasa (10/7/2012), tidak jauh dari base camp perusahaan tempat ia bekerja.

Kapolres Kolaka Utara AKBP La Ode Aries El Fathar yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Jumat (13/07/2012) mengatakan, sebelum ditemukan tewas, Ambo Angka bersama dua orang anaknya memang sempat terlibat keributan dengan sekelompok orang yang datang mengamuk di lokasi tambang.

"Karena para pelaku jumlahnya lebih banyak, almarhum dan anaknya pun akhirnya memilih menyelematkan diri, dan keesokan harinya Ambo Angka ditemukan telah meninggal dunia. Namun dugaan sementara kita bukan akibat adanya kekerasan fisik, tapi karena kelelahan karena hasil visum luar tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," katanya.

Ia menambahkan, salah satu pelaku yang datang mengamuk sudah diidentifikasi dengan inisal HR. Dia merupakan eks karyawan perusahaan yang ikut diberhentikan karena adanya pengurangan karyawan, setelah perusahaan tambang berhenti beroperasi. Motif penyerangan diduga akibat tidak menerima diberhentikan sebagai karyawan.

Selain menyerang karyawan perusahaan, para pelaku juga sempat merusak sedikitnya tiga alat berat yang tengah terparkir. "Saat ini pelaku yang sudah kita identifikasi tersebut masih kita cari," jelas La Ode Aries.

Ambo Angka merupakan satpam perusahaan tambang PT Luvia di Dusun Laburino Desa Mosiku Kecamatan Batu Putih, ditemukan telah menjadi mayat sekitar 50 meter dari lokasi base camp perusahaan yang dijaganya. Saat ditemukan, mayat korban dalam keadaan tertelungkup dengan tangan memegang bagian dada. Di samping jasad korban ditemukan sebilah parang dan keris yang masih tersemat dipinggang.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Feedjit Live Blog Stats